Analogi

Selamat malam para pengunjung setia blognya anak desa :) sudah lama tak memposting dan menulis :(
Kali ini ada 1 postingan yang sempat saya posting namun sempat terhapus :( dan setelah mendapat bimbingan dari penulis buku " sebuah perjalan (R)asa " Yakni Mr.Herdiawan dwi pemilik blog @locustaviridis. Saya memutuskan untuk meralat tulisan saya dan kali ini akan saya repost.
   Jangan lupa untuk berkunjung ke blognya Mr.Herdiawan dwi @locustaviridis  
   Dan bantu saya memperbaiki tulisan saya dengan cara comment, 1 comment dari para pembaca telah membantu penulis melangkah 1 langkah .
                     Alkisah...........

   Pada suatu hari dikelas filsafat disebuah UNIVERSITAS seorang profesor berdiri di hadapan mahasiswa dengan beberapa item yang terlihat berbahaya dimejanya, yaitu sebuah toples kaca bening yang kosong,beberapa batu,beberapa kerikil,dan pasir.
   Para mahasiswa memandang benda-benda tersebut dengan rasa penasaran dan bertanya-tanya sambil mencoba menela’ah demonstrasi apa yang akan terjadi.
   Tanpa berbicara sepatah katapun sang profesor langsung meletakan batu-batu kecil kedalam toples kaca satu-persatu.
Para mahasiswa bingung, namun sang profesor tidak memberikan pejelasan.
   Setelah batu-batu kecil itu sampai pada leher toples,sang profesor berbicara untuk yang pertama kalinya dihari itu “apakah toples ini sudah penuh ?” Tanya sang profesor kepada para mahasiswa,para mahasiswa sepakat bahwa toples itu sudah penuh.
Profesor itu lalu mengambil kerikil diatas meja dan perlahan mulai menuangkan kerikil tersebut kedalam toples.kerikil kecil tersebut menemukan celah diantara batu-batu yang sudah dimasukan terlebih dahulu kedalam toples,untuk memungkin kerikil menetap pada celah batu-batu sang profesor mengguncangkan toples itu dengan ringan,lalu sang profesor kembali bertanya kepada  para mahasiswa  “apakah toples ini sudah penuh ?”  Dan mahasiwa kembali sepakat bahwa toples tersebut sudah penuh.
  Kini para mahasiswa sudah tau apa yang akan dilakukan profesor selanjutnya,akan tetapi mereka masih tidak mengerti mengapa profesor melakukannya.profesor mengambil pasir dan menuangkannya kedalam toples. Pasir,seperti yang diharapkan,dapat mengisi sisa ruang kosong diantara batu dan kerikil dalam toples.dan untuk yang terakhir kalinya sang profesor bertanya “apakah toples ini sudah penuh ?” Dan jawabannya masih sama seprti jawaban sebelumnya : SUDAH
   Pada akhirnya sang profesor mulai menjelaskan apa yang sudah ia lakukan sedari tadi, ”Toples kaca kosong ini adalah analogi kehidupan kita,batu adalah hal yang paling penting dalam hidup kita  seperti : kesehatan,keluarga,dan hal lainnya yang membuat hidup kita lengkap. Kemudian kerikil adalah hal hal yang membuat hidup kita nyaman seperti rumah,sekolah,tempat kerja dan lainnya.”
Hingga pada akhirnya sang profesor menjelaskan pasir.
    “pasir adalah hal-hal kecil yang tidak terlalu penting dalam hidup kita Jika kita menempatkan pasir terlebih dahulu kedalam toples,maka tidak akan ada ruang yang cukup untuk batu atau kerikil.demikian pula,mengacaukan hidup anda dengan hal-hal kecil yang sangat tidak penting akan membuat anda tidak memiliki ruang untuk hal-hal besar yang benar-benar berharga”.
Begitu penjelasan sang profesor kepada para muridnya,dan pada akhirnya para mahasiswa sudah mendapatkan jawaban dari apa yang mereka pertanyakan dan penjelasan dari apa yang mereka bingungkan.
                  
                    Semoga bermanfaat
             Anakdesagembira.blogspot.com

Subscribe to receive free email updates:

3 Responses to "Analogi"

  1. yes, akhirnya posting lagi..
    Keren ini tulisannya, suka. Terus menulis ya, verba volant scripta manent!

    ReplyDelete

Beri aku 1001 kritik dan saran :)