Perjalanan Singkat
Oleh
: Muhammad Rafiyudin
2 hari kemudian, di hari Senin Pukul 16:15 tepatnya.
Ahmad yang sudah melupakan kegagalan kemarin, di perintah oleh orang tuanya
untuk bersekolah di sekolah swasta. Yaitu, SMP Islam El-Mizan, yang berjarak kurang
lebih 800 meter dari rumahnya. Di sekolah itu pula ia akan mudah beradaptasi,
karena mayoritas siswa/I nya adalah teman Ahmad sejak Madrasah. Mau tidak mau
Ahmad harus mendaftar ke sekolah pilihan orang tuanya itu. Karena, semua
sekolah sudah mulai melaksanakan Masa Orientasi Siswa.
Ahmad di antar oleh kakak sepupunya menggunakan
motor astrea hitam, untuk mengambil formulir pendaftaran yang bisa di ambil di
rumah kepala sekolah SMP tersebut. Baru saja sampai di depan gerbang rumah
kepala sekolah, Ahmad dan kakak sepupunya sudah menjumpai istri dari kepala
sekolah. Istri kepala sekolah tersebut sudah mengetahui maksud dan tujuan dari
kedatangan Ahmad dan kakak sepupunya, istri dari kepala sekolah tersebut
berkata “ Wihh… atu udah telat inimah.
Yang lainmah udah perkenalan lagi, saudara kamu baru daftar, hih gimana sih”
Sambil membawa mangkok plastic berisi nasi dengan kuah sayur bayem.
“
Tau nih bu” timpal kakak sepupu Ahmad.
“
Yaudah, tungguin sebentar yah. Ibu ambilin dulu formulirnya”
Istri dari kepala sekolah tersebut berjalan menuju rumahnya.
Tidak lama kemudian ia kembali dengan beberpa lembar
kertas putih yang berisi tulisan hasil komputer.
“
Nih, di isi yah. Besok langsung masuk, terus bawa formulirnya. Udah ketinggalan
sehari soalnya” Sambil menyodorkan beberapa lembar
kertas.
“
iyah bu” Dua kata pertama yang Ahmad ucapkan di sore itu.
Ya, sedari tadi ia hanya diam dan mendengarkan. Kemudian Ahmad dan kakak
sepupunya pamit untuk pulang.
***
Sampai di rumah, Ahmad langsung meminta kakak
perempuannya untuk mengisi formulir pendaftarannya. Segala persyaratan harus ia
selesaikan dalam satu malam. Untung saja persyaratannya tidak begitu rumit.
Sehingga Ahmad tidak terlalu repot menyiapkannya.
Selain menyiapkan persyaratan pendaftaran, Ahmad
juga harus menyiapkan seragam dan beberpa alat tulis untuk besok. Sebelum resmi
di terima di sekolah pilihan orang tuanya itu. Ahmad harus mengikuti tes tulis
terlebih dahulu. Ya, lagi-lagi tes tulis harus ia jumpai. Karena, pada saat itu
pemerintah mewajibkan seluruh sekolah negeri maupun swasta melaksanakan tes
tulis. Ahmad tidak ingin jatuh dua kali pastinya.
Bersambung…
#OneDayOnePost
#ODOPbatch5 #BismillahLulus #TantanganVII&VII #CerbungEpisode5
Jdi flashback pada saat masa masa pendaftaran. Lumyan ruwet.
ReplyDeleteBiar jadi sejarah mass rusdi π
DeleteSemangat Ahmad buat tes tulisnya, semoga senang di sekolah yg baruπ
ReplyDeleteSiap bun π
DeleteSemangaaattt Ahmad ^_^
ReplyDeleteSiap siap π
Delete