Perjalanan Singkat
Oleh
: Muhammad Rafiyudin
Kini Ahmad sudah resmi
menjadi siswa dari SMP Islam El-Mizan. Ia pun sudah bisa mengenali satu persatu
teman-teman barunya. Ia mulai dikenal oleh warga sekolah, karena keberaniannya
dalam mengemukakan pendapat, baik di kelas maupun di luar kelas.
Ada sedikit kejanggalan
yang terjadi pada saat masa orientasi pramuka. Di mana pada saat itu diadakan
sebuah perkemahan yang mengharuskan semua siswa/I kelas 7 untuk ikut dalam
perkemahan tersebut. Berbeda dengan perkemahan seperti umumnya yang menggunakan
tenda, perkemahan kali ini menggunakan ruang kelas sebagai tempat istirahat
untuk para siswa/I kelas 7. Lalu, apa kejanggalan yang terjadi.?
Ketika malam terakhir
perkemahan. Tepatnya selepas acara api unggun, Ahmad dan 2 orang temannya yaitu
Anton dan Rama. Anton adalah alumni dari SDN Cikampek, dan Rama adalah alumni
dari SDN Songgom Jaya. Mereka mencoba untuk pergi mencari makanan di warung
sekitar. Mereka pergi tanpa izin. Ya, bisa dibilang mereka mencoba kabur dan
akan kembali lagi.
Mereka mencoba melewati
jendela belakang yang kebetulan bagian belakang dari kelas tempat istirahat
mereka adalah persawahan yang bisa menembus ke desa. Maksud dan tujuan mereka
sudah tersusun rapih, ditambah dengan beberapa orang yang menitip kepada
mereka. Ketika sudah berhasil keluar dari jendela, mereka berjalan menyusuri
galengan sawah.
Na’as mereka tertangkap
oleh sorotan lampu dari senior yang sedang berjaga. Bukan kembali lagi menuju
sekolah, mereka malah pergi berlari menjauhi area sekolah. Serentak terjadi
kejar-kejaran antara 8 sampai 13 senior dengan 3 orang junior.
Ahmad dan 2 orang
temannya ini berlari menuju arah Timur yang kemudian melipir kearah Selatan,
hingga akhirnya kembali kearah Barat. Ya, mereka bertiga hanya memutari area
pedesaan. Kemudian, mereka kembali ke jalan sawah tadi, untuk kembali memasuki
ruang kelas tempat mereka berisitirahat. Na’as, baru saja akan menginjak
galengan sawah, mereka sudah terkepung oleh para senior. Mereka tak berdaya dan
hanya memasang mimik muka seolah-olah tidak melakukan apa-apa.
Ya, itu adalah
kejanggalan pada masa orientasi pramuka. Ahmad memang sangat mudah terbawa oleh
teman-temannya.
***
Semester 1 kelas 7.
Ahmad menikmati hari-harinya dengan tertidur dikelas, dibawah kolong meja
barisan keempat dari pintu kelas, yang juga merupakan tempatnya duduk. Jika
tidak ada guru yang masuk Ahmad selalu meraih mimpi indahnya dengan tertidur.
Cukup konyol memang bocah yang satu ini. Namun, jika ada guru yang masuk, ia
mendengarkan guru tersebut dengan khusyu dan seksama, sikap dan sifatnya bisa
berubah 180 derajat memang. Terkadang ia bisa menjadi murid yang baik, dan
terkadang ia bisa menjadi murid yang paling menyebalkan.
Meski begitu, Ahmad adalah orang yang selalu ceria.
Ya, ia selalu ceria di sekolah. Saking cerianya ia sering menjaili
teman-temannya. Baik itu teman putri ataupun teman putranya. Ia sangat menggemari mata pelajara IPS yang
diajar oleh Pak Nawawi dan mata pelajaran Bimbingan Konseling yang diajar
langsung oleh Bu Mul. Ia hampir tidak pernah absen unuk mengangkat tangannya
ketika dua mata pelajaran tersebut. Ia pun di kenal oleh para dewan guru karena
keaktipannya dan juga tidurnya.
***
Semester 2 kelas 7.
Pada saat akan kenaikan kelas, Ahmad terjerat sebuah kasus yang mampu menyeret
semua teman-temannya. Bahkan bukan hanya teman sekelasnya, melainkan seluruh
putra kelas 7 ikut terseret dalam kasus ini. Sampai pada akhirnya Ahmad yang
dicap sebagai pelaku utama dalam kasus ini naik ke kelas 8 dengan bersyarat. Sungguh
malang nasib Ahmad. Ya, begitulah hukuman yang pantas diberikan kepada Ahmad atas
ulahnya.
***
Semester 1 kelas 8.
Ahmad menjadi seorang yang pendiam. Karena ia tahu bahwa dirinya menjadi
pantauan dewan guru karena naik bersyarat. Pada saat kelas 8, ia sering maju
untuk berpidato didepan seluruh siswa/I. ya, disekolah ini setiap hari Kamis
memang diadakan kegiatan rutin yaitu muhadoroh. Ketika jadwal petugas muhadoroh
jatuh kepada kelas Ahmad, kelas lain sudah menebak pasti Ahmad lah yang akan
berpidato.
***
Semester 2 kelas 8.
Lagi dan lagi Ahmad terjerat kasus untuk kedua kalinya. Masih dengan kasus yang
sama seperti yang ia alami pada saat kelas 7. Kasus ini juga menyeret semua
kelas 8b yang notabene adalah laki-laki. Ya, sekolah ini menerapkan perpisahan
kelas antara putra dan putri. Dan untuk kedua kalinya pula Ahmad naik
kelas dengan bersyarat.
Bersambung…
#OneDayOnePost
#ODOPbatch5 #BismillahLulus #TantanganVII&VII #CerbungEpisode7
Kasus apa. Mulai nakal si Ahmad ya.
ReplyDeleteIkutan barisan nanya. Ada apa Ahmad? Apa yang kamu lakukan nak?
DeleteKasus nya si Ahmad adalahhhhhh........😂😂😂
ReplyDelete