Perjalanan
Singkat
Oleh
: Muhammad Rafiyudin
“ Pak, Bu. Berangkat dulu ya”
Ahmad meminta izin, sambil mencium tangan ke-2 orang tuanya.
“Nu
hade di jalana”
Mengenakan
pakaian putih, dan celana merah pendek. Ahmad berjalan menyusuri jalanan yang rindang,
untuk menuju tempat tes, yaitu SMPN 1 Cikande. Tasnya yang hanya di isi dengan
sebuah papan jalan dan beberapa alat tulis. Membuat Ahmad tidak merasakan beban
bawaan di sepanjang jalan. Sebelum sampai di tempat tujuan, Ahmad singgah di
rumah temannya yang biasa di pangil dengan sapaan Boski. Boski yang memiliki
nama lengkap Rifky Rifaldi adalah teman dekat Ahmad sejak kelas satu sd, di mana
setiap pagi Ahmad selalu singgah terlebih dahulu di rumah Boski sebelum lanjut
menuju sekolah.
“
Assalamualaikum. Kii…Kii…Kii.” Ahmad mencoba
memanggil Boski dari luar pagar rumah Boski.
Tak lama kemudian ada
jawaban dari seorang perempuan yang ada di dalam rumah, yang tak lain adalah
Ibu dari Boski “ Wa’alaikumussalam. Ihh,
sugan tah saha bae, asup heula mad, si Iki na karak mandi tuh”
“
Mu, muhun Bu” jawab Ahmad dengan sopan, Ahmad mencopot
sepatu, kemudian, masuk dan duduk di kursi yang ada di ruang tamu rumah Boski.
Tidak lama Boski yang baru saja selesai mandi dan bersiap-siap, keluar dari
kamarnya.
“
Hayu, berangkat” Ajak Ahmad.
“
Hayu geh” Timpal Boski yang menyutujui ajakan Ahmad, sambil
merapihkan rambutnya. Ahmad kembali melanjutkan perjalanan, kali ini ia sudah
tidak berjalan sendiri. Kini ia berjalan dengan Boski untuk menuju tempat yang
sama yaitu SMPN 1 Cikande. Ketika mereka sedang berjalan sekitar 10 meter dari
rumah Boski, terdengar suara teriakan seperti memanggil dari arah belakang.
Ternyata orang yang meneriaki mereka adalah Gugun. Gugun adalah seorang anak
dari keluarga turunan jawa. Jadi sudah tidak heran jika Boski memanggilnya
Pale.
“
Wihh, dia mah lain tungguan ” Ucap Gugun dengan nada
terengah-engah karena lari mengejar Ahmad dan boski.
“
Sugan teh sorangan ntos mangkat” Ahmad
memastikan.
“
Puguh kaberangan ”
“
Haha, eta ieu begadang bae ” Ketus Boski sambil
tertawa.
***
Perjalanan
yang penuh percakapan antara Ahmad, Boski, dan Gugun membuat mereka tak sadar
bahwa mereka sudah hampir sampai di tujuan mereka. Yaitu, SMPN 1 Cikande. Tepat
di depan gerbang, mereka berjumpa dengan teman-teman seangkatan mereka di SDN
Kukun. Bukan hanya teman seangkatan mereka saja yang mereka jumpai, namun
orang-orang dari sekolah dasar lain pun mereka jumpai, tujuannya sama, yaitu
untuk mengikuti tes, agar bisa masuk ke sekolah ini.
Teng…teng…
teng. Lonceng di pukul-pukul oleh salah seorang guru di SMP tersebut, ini
menandakan semua peserta tes harus segera memasuki ruangannya masing-masing.
Ahmad berada di ruang 13 bersama dengan Boski, Bintan, Via, dan peserta
lainnya.
Salah
satu pengawas masuk. Duduk di kursi guru untuk berdoa terlebih dahulu, kemudian
pengawas itu membagikan lembar soal dan lembar jawaban kepada seluruh peserta
yang ada di ruang 13. Setelah selesai membagikan lembar soal dan lembar
jawaban, pengawas itu membacakan tata tertib pengisian soal sebelum
mempersilahkan peserta untuk mengerjakan soal.
***
“ Waktunya sebentar lagi ya” Pengawas memberitahukan bahwa waktu
mengerjakan soal tinggal 15 menit lagi.
Suasana
ruangan yang hening berubah menjadi seperti suasana pasar, seisi ruangan panik
karena lembar soal mereka belum terjawab semuanya. Meski demikian, Ahmad dan
peserta lainnya mampu menjawab semua soal. Dan mengumpulkan lembar jawaban ke
meja pengawas dengan mimik muka yang begitu cemas.
Tes
tulis telah selesai. Kini Ahmad hanya tinggal menunggu pengumuman lolos atau
tidak saja. Ia pun kembali ke rumah bersama dengan teman-teman lainnya.
Bersambung…
*“Nu hade di jalana”= “Hati-hati di jalan”
*“ Wa’alaikumussalam. Ihh, sugan tah saha bae, asup heula mad, si
Iki na karak mandi tuh” = “ Wa’alaikumusslam. Ihh, kirain siapa, masuk dulu
mad, si Iki nya baru mandi tuh”
*“ Mu, muhun Bu”= “ I, Iyah Bu”
*“ Wihh, dia mah lain tungguan ” = “Wihh, Kamu mah bukan tungguin”
*“ Sugan teh sorangan ntos mangkat” = “ Kirain tuh
Kamu udah berangkat”
*“ Puguh kaberangan ”
= “ kesiangan”
*“ Haha, eta ieu begadang bae ”= “Haha, begadang
aja sih”
#OneDayOnePost
#ODOPbatch5 #BismillahLulus #TantanganVII&VII
#CerbungEpisode2
Lancar jaya, mantap. Penulisan di isi, di panggil, di pukul, mestinya disambung kan?
ReplyDeletehehe, khilaf euy
DeleteSemoga lulus ya Ahmad ^_^
ReplyDeleteNext...
Aamiin
DeleteBismillah lulus buat Ahmad maupun buat Rafi😁
ReplyDeleteAamiin. hehe
Deletelulus deh, lulus semuanya
DeleteAamiin
DeleteAwal baca percakapnnya bingung sama artinya..
ReplyDeleteTernyata dibawah dikasih translatenya.. hehehe
Semangat ahmad...
hehehe, tenang ajah mba lina :)
Deletedua ahmad sedang menanti kelulusan....
ReplyDeletelanjutkan, sampe lulus ya mad (eh rafi) 😊😊
hehehe, siap-siap mba arin
DeleteYang terbaik buat ahmad, tetep semangat
ReplyDeleteAamiin bun
DeleteWih lancar bnget nyerbung.y.
ReplyDeleteKeren rafi
Mass rusdi juga lancar dan keren kok 😉
DeleteSuka ih tulisannya dek Rafi 😆 Ibarat es jeruk... sangat menyegarkan 👍👍👍
ReplyDeleteWuihhh, alhamdulilah atuh, kalo bisa menghibur 😀
Delete