Laki-laki Berbadan Besar dengan Pria Paruh Baya

Laki-lai Berbadan Besar dengan Pria Paruh Baya
Oleh : Muhammad Rafiyudin


Prak… tangannya mendarat dengan keras ke meja yang ada didepannya sambil berkata “Bagaimana bisa kau mengatakan itu kepadaku, sedangkan kau sendiri tidak tahu siapa aku!”  Pukulan meja dari seorang pria berbadan besar, dengan kaos biru dan celana lepis hitam ini membuat seisi café menjadi hening selama tiga seperempat detik.

“Tentu saja, aku tahu” Balas seorang pria paruh baya yang duduk di depannya yang meneruskan perkataannya dengan terus menatapi rintik kopi yang jatuh di meja sebab pukulan dari laki-laki berbadan besar itu “Duduklah anak muda!, kau harus menghormati orang tua!”

Laki-laki berbadan besar itu hanya mengikuti perintah dari pria paruh baya dengan raut muka yang sangat kesal, atas apa yang diucapkan oleh pria paruh baya ini. Percakapan laki-laki berbadan besar dengan pria paruh baya-pun berlanjut. Pria paruh baya mulai menjelaskan maksud dari pernyataannya yang membuat laki-laki berbadan besar sangat kesal hingga harus memukul meja. “Kau memiliki badan yang sangat kekar, kau memiliki pendirian yang kuat, dan juga memiliki kepribadian yang keras”

Belum sempat menyelesaikan perkataanya, laki-laki berbadan besar memotong dengan mengatakan “Lantas mengapa kau mengatakan, bahwa aku akan kalah oleh orang-orang yang tak sekelas denganku!? Bukankah mereka yang akan kalah denganku?”

“Hahaha” Pria paruh baya tertawa mendengar pernyataan dari laki-laki berbadan besar, sambil menyeruput sisa kopinya dan kembali melanjutkan perkatannya.

“Dasar anak muda, pikiranmu sangat dangkal. Aku semakin yakin bahwa kau akan kalah dengan orang-orang yang berada dibawahmu, bahkan aku mengkategorikanmu kedalam orang yang lemah”

“Apa yang kau maksud pak tua! Ocehanmu, semakin membuat darahku mendidih!”

“Minumlah kopimu! Agar otakmu bisa bekerja dengan normal”

“Kau sudah gila pak tua! Aku datang kesini untuk menghibernasikan pikiranku, bukan untuk mendengarkan ocehanmu!”

“Hahaha… apa kau bilang? Menghibernasikan pikiran?”

***

Waktu menunjukan pukul 15.45 di mana pada saat itu seorang laki-laki dengan postur badan besar memasuki sebuah café yang ada di sebelah Timur Universitas Maju Jaya, Jawa Tengah. Laki-laki ini berjalan menuju meja kosong yang ada di dekat jendela sebelah barat dalam café. Kemudian pelayan café menghampirinya dengan membawa buku menu pesanan dan buku serta pulpen untuk mencatat pesanan. Laki-laki ini hanya memesan kopi Toraja, tanpa memperdulikan buku menu pesanan yang sudah disuguhkan pelayan di atas mejanya. Pelayan café pun bergegas menuju dapur untuk menyerahkan catatan pesanan kepada juru dapur.

Belum sempat pesanannya datang, seorang pria paruh baya bertopi koboi menghampiri laki-laki berbadan besar itu dengan membawa secangkir kopi sambil meminta kepada si laki-laki untuk duduk.

“Boleh aku duduk di sini anak muda?” Tanya pria paruh baya dengan nada lirih.

“Oh, yaa silahkan Pak” Jawab laki-laki dengan postur badan besar itu.

Baru saja si pria paruh baya ini duduk, seorang pelayan menghampiri dengan membawa segelas kopi, yang sudah dipesan oleh laki-laki berbadan besar tadi.

“Rupanya, kau juga memesan kopi anak muda” Ujar pria paruh baya.

“Iyah, betul” Sahut laki-laki berbadan besar.

“Nampaknya lima sampai tujuh tahun kedepan kau akan kalah oleh orang-orang berbadan kecil nak!”

***

“Tenanglah! Di tempat dudukmu itu, nikmati kopimu dengan khidmat. Biar aku bantu menhibernasikan sekaligus membersihkan pikiranmu itu!” Ucap pria paruh baya dengan nada tinggi. Laki-laki berbadan besar ini tertunduk mendengar nada tinggi dari pria paruh baya.

“Menghadapi pria tua nan lemah sepertiku saja, kau masih menggunakan emosi dan kekuatanmu. Lalu bagaimana caramu menghadapi saingan-sainganmu yang tak memiliki badan sepertimu!? Apa kau akan menghabisi mereka dengan kekuatanmu itu? setelah menghabisinya, kau akan lari mencari tempat persembunyian dari kejaran polisi? Ingatlah nak! Kekutanmu akan kalah oleh kecerdikan saingan-sainganmu!”

Laki-laki berbadan besar mulai gemetar mendengar apa yang dikatakan oleh pria paruh baya kepadanya. Ia hanya bisa menundukan kepalanya, tanpa mampu melihat wajah dari paruh baya yang terus menasihatinya.

“Jika kau terus menghadapi segala sesuatu yang terjadi dengan emosi yang kau lampiaskan dengan kekuatanmu itu. Kau akan kalah dengan mereka yang mampu mengahadapi segala sesuatu dengan kepala dingin yang dilampiaskan melalui kecerdikan-kecerdikan mereka!”


*Selesai*
#OneDayOnePost


Sumber foto : https://www.google.com/search?q=cafe&client=ms-opera-mobile&channel=new&espv=1&prmd=minv&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwjpzr2B99LcAhVYSX0KHaWADSEQ_AUIEigC&biw=360&bih=532&dpr=2#imgrc=31AdW4kvhZ_PuM:

Subscribe to receive free email updates:

1 Response to "Laki-laki Berbadan Besar dengan Pria Paruh Baya"

  1. Bagus banget. Ini tentang karakter.. karakter.. dan karakter.

    ReplyDelete

Beri aku 1001 kritik dan saran :)