Perjalanan Singkat Episode 8

Perjalanan Singkat

Oleh : Muhammad Rafiyudin

Awal semester 1 di kelas 9. Ahmad mulai memperbaiki sikap dan prilakunya. Ia sudah tak ingin lagi terlibat dalam kasus-kasus yang ia buat sendiri. Ya, kini Ahmad berusaha menjadi pribadi yang lebih baik. Namun, kebiasaannya tertidur di kelas tetap tidak bisa diubah. Ia selalu tertidur setiap kali jam kosong. Ia juga sering mendapat teguran dari teman-temannya.

Bahkan sampai pernah berkali-kali ia mendapat guyuran air oleh Bu Mul. Ya, Bu Mul adalah guru yang paling bawel dan juga paling peduli atas siswa/I nya.

Dipertengahan semester 1  Bu Mul melaksanakan ibadah Haji ke tanah suci, sejak itu pula keadaan sekolah menjadi sedikit renggang atau bisa dibilang dengan bebas. Semua siswa/I merasa tidak ada yang mengawasi lagi sejak keberangkatan Bu Mul ke tanah suci. Begitu pula dengan Ahmad yang bisa leluasa tidur di kelas ketika jam kosong.

***

16 januari 2015. Dimana semua siswa/I kelas Sembilan sudah disibukan dengan persiapan Ujian Nasional. Ahmad, salah seorang murid kelas 9b yang terkenal dengan kelakuannya yang konyol masih bisa bersantai. Sedangkan semua teman-temannya sudah sibuk menyiapkan segala keperluan Ujian Nasional, dan menentukan akan kemana mereka melanjutkan pendidikan.

***

Senin, 17 november 2015. Pada saat jam kosong semua siswa kelas 9 sedang berkumpul di depan kelas 9b. yang ikut berkumpul tidak hanya siswa kelas 9b saja, tapi ada juga murid kelas 9a yang ikut nimbrung.

“ Poy, Poy lu kalo udah lulus mau kemana?” Tanya Erland kepada Ali yang biasa di panggil dengan sapaan Tepoy.

“ Al-Maarif dong.” Jawab Tepoy dengan nada sombong.

“ Idih, lu mau ke Al-Maarif Poy?” Tanya Ari dengan kaget.

“ Iyalah boss” Tepoy memastikan.

“ Hahaha, Al-Maarif, Sia Ji, arek di teruskeun kamana sekolana” Erland menertawakan Tepoy sambil bertanya kepada Oji salah seorang murid kelas 9a yang selalu muncul di jendela kelas 9b.

“ Oji mah terusinnya geh ke SMK Wonokoyo.” Ketus Ari. Yang membuat semua yang ada di depan kelas 9b tertawa. Ya, Oji adalah cucu dari H.Tholib yang merupakan juragan kerbau ternama di Dahu Pasir. Oji memiliki postur badan tinggi besar, namun postur badannya tidak mencerminkan bahwa dia memiliki pola pikir dewasa. Ya, dia sering bermain bersama bocah-bocah sekolah dasar bahkan anak Paud. Hobinya adalah memainkan hewan ternak seperti ayam, burung, dan hewan ternak lainnya. Factor turunan mungkin, yang membuatnya hobi akan dunia ternak.

“ Aink, mah ndek gawe bae lah Dang, engkena pan meuli motor Ninja.” Jawab Oji yang memanggil nama belakang orang tua Erland, dengan santai sambil senyum kepada Erland.

“ Hooh Ji, Kumaha sia baelah” Timpal Erland yang kesal dengan Oji, karena nama orang tuanya di sebut-sebut.

“ Lu Dik, mau terusin kemana?” Tanya Ari kepada Sidik yang sedari tadi hanya cengar cengir mendengarkan percakapan teman-temannya.

“ Alta men, gw mah. Sekola berangkat jam 2 pulang jam 4” jawab Sidik yang masih saja cengar-cengir.

Percakapan antara murid kelas 9a&9b begitu asyik. Bahasa yang di gunakan dalam percakapan tidak hanya satu bahasa. Melainkan tiga bahasa. Yaitu, Bahasa Indonesia, Bahsa Jawa, dan Bahasa Sunda. Ya, wajar saja. Sekolah ini adalah salah satu sekolah yang menerima siswa/I dari kalangan manapun. Kebanyakan yang sekolah disini adalah orang-orang daerah sekitar yang bisa di blang gagal masuk kesekolah favorit yang ada di Cikande.

Ketika sedang asyik membahas kemana mereka akan melanjutkan sekolah, Ahmad yang baru saja bangun dari mimpi indahnya mengacaukan suasana.

“ Naon sih, seah bae” Tegur ahmad kepada teman-temannya yang sejak tadi berbincang sambil tertawa riang. Membuat Ahmad terbangun daari mimpi indahnya. Ahmad biasa tidur di sudut beakang kelas, hampir setiap hari. Ia akan bangun jika jam istirahat sudah tiba.

“ Buuhh… Tukang molor meke tangi.” Sindir Tepoy kepada Ahmad.

“ Beribin ira kih Poy, hayulah kantin te Jani. Lapar kih.”

Percakapan berakhir dengan sebuah ajakan dari orang yang bisa di bilang paling menyebalkan satu sekolah ini.

Bersambung…

*“ Aink, mah ndek gawe bae lah Dang, engkena pan meuli motor Ninja.”= “ Say amah mau kerja saja Dang, nantikan mau beli motor ninja”

*“ Hooh Ji, kumaha sia baelah” = “ Iyah Ji, bagaiman kamu saja”

*“ Naon sih, seah bae”= “ Apasih, geger mulu”

*“ Buuhh… Tukang molor meke tangi.”= “Buuhh… tukang tidur baru bangun”

*“ Beribin ira kih Poy, hayulah kantin te Jani. Lapar kih.”= “ Berisik kamutuh POy, ayolah kantin te Jani. Lapar nih”

#OneDayOnePost #ODOPbatch5 #BismillahLulus #TantanganVII&VII  #CerbungEpisode8

Share on Facebook

Share on Twitter

Share on Google+

Share on LinkedIn

Subscribe to receive free email updates: