Oleh
: Muhammad Rafiyudin
Bandung
10 Mei 2029, di malam yang sunyi sepi, seorang pemuda berkacamata sedang khusyu
menatap bintang-bintang di angkasa, ditemani dengan segelas kopi hangat.
Sesekali pemuda ini juga tertawa kecil, melihat bintang yang terlihat di
langit. Pikirannya seakan terbawa ke masa lalu. Ke masa di mana ia belum
menjadi seperti yang sekarang ini. Ia mengingat teman masa sekolahnya,
mengingat bagaimana ia waktu sekolah, pelajaran yang ia sukai ketika sekolah,
tidur di pojokan kelas, dan hal-hal konyol lainnya yang pernah ia lakukan di
masa sekolah. Kini ia sudah mendapatkan apa yang menjadi keinginannya sejak
dulu. Yaitu, menikmati hidup dengan caranya sendiri. Bukan dengan cara orang
lain, yang menjadi tameng para penguasa yang terus menerus melanggengkan
kekuasaan. Pikirannya mulai dihantui oleh berbagai peristiwa yang pernah ia
alami. Banyak sekali inspirasi yang masuk saat itu. hingga pada akhirnya, ia
memutuskan untuk menuliskan kisahnya. Pemuda berkacamata itu berjalan menuju
meja kerjanya untuk mengambil laptop kesayangannya sejak SMA, lalu kembali ke
teras kamarnya yang berada dilantai dua. Laptop yang sedari tadi on ternyata
sudah tersleep otomatis. Ia coba nyalakan kembali laptopnya dengan menekan
tombol on, lalu kemudian merefreshnya, dan membuka Microsoft Word. Dan setelah
itu, ia mulai menorehkan jemarinya ke huruf yang ada pada papan huruf laptop
tersebut.
***
Ini
kisahku, kisah seorang pemuda berkacamata sejak lulus SMA. Entah karena sebab
apa aku ingin menuliskan kisahku, pikiran dihantui oleh kisah lama yang pernah
ku alami di masa sekolah. Kisah ini bukan soal percintaan, melainkan lebih
kepada perjuanganku. Aku adalah anak ke-4 dari empat bersaudara. Ya, aku adalah
anak bungsu. Dilahirkan pada tanggal 2 Mei 2001 di Cikande, Serang-Banten. Aku
dilahirkan oleh seorang wanita yang rela mempertaruhkan nyawanya demi
melahirkanku ke alam dunia ini. Ia adalah ibundaku tercinta. Dan aku di adzani
oleh seorang pria dengan suaranya yang merdu, yang rela berpeluh keringat untuk
mencari biaya untuk kelahiranku ke alam dunia. Ia adalah Bapakku tercinta.
Dilahirkan
di sebuah keluarga yang sederhana. Di mana semua kebutuhannya serba cukup dan
pas-pasan. Keluargaku adalah kebahagiaanku. Meski, aku tak pernah mendapatkan
apa yang didapatkan oleh anak-anak sekolah pada umumnya seperti, uang saku
sekolah, seragam, sepatu, dan tas yang setiap semester baru. Ya, ini kisahku,
kisah tentang seorang pemuda yang mencoba mengejar mimpinya dengan keterbatasan
ekonomi keluarga. Sejak SMP, aku sudah jarang diberi uang saku untuk jajan di
sekolah. Bahkan sampai jenjang SMA masih jarang diberi uang saku untuk jajan di
sekolah. Namun, aku tak pernah mempermasalahkan hal itu, karena aku tahu kedua
orang tuaku sudah bekerja keras untukku. Maka dari itu aku memutuskan untuk
tetap sekolah meski tanpa uang saku untuk ongkos ataupun jajan. Sejak SD dan
SMP aku sudah terbiasa menempuh jarak puluhan meter untuk sekolah, hingga
akhirnya kebiasaanku mulai aku terapkan di masa SMA. jaraknya lebih jauh
dibanding dengan jarak menuju SD atau SMP. Tapi, jika aku mengeluh, atas
perkara ini, aku takut menyesal di hari tua nanti. Biarlah aku saja yang
merasakan ini, jangan sampai anak dan cucuku merasakan hal yang sama denganku. Maka
aku akan berkeringat di saat yang lain beristirahat. Masa sekolahku selalu
disibukan dengan kegiatan-kegiatan organisasi, baik organisai dalam sekolah
maupun organisasi luar sekolah. Itu semua aku lakukan demi mendapat pelajaran
hidup yang bisa diambil dari pengalaman.
***
Pemuda
berkaca mata ini menghentikan tangannya yang sedari tadi menuliskan kisahnya. Ia
berdiri dan kembali menatap langit, ternyata bintang-bintang semakin terang jika
dilihat tengah malam, ia menutup laptopnya, dan kemudian kembali mengkhusyukan
pandangannya yang tertuju pada bintang-bintang. Pemuda berkacamata yang merupakan
seorang manager perusahaan cetak ternama di Bandung ini adalah seorang pemuda
yang dulunya bekerja keras untuk masa depannya. Ia memulai karirnya dalam dunia
kepenulisan pada saat duduk di bangku kelas 2 SMA. Awal mula ia hanya menjadi
readers salah satu blog milik gurunya yang setiap hari selalu mempost
kisah-kisah yang sangat inspratif. Dari situlah ia termotivasi untuk terjun
kedalam dunia kepenulisan. Dan ia juga pernah tergabung kedalam komunitas
penulis ternama yang anggotanya berasal dari seluruh bagian Nusantara. Komunitas
ini bernama One day One Post. Dari situlah pemuda berkacamata ini mendapatkan
materi tentang bagaimana caranya menulis yang baik dan benar. Kini Pemuda
berkaca mata ini hanya tinggal menikmati hidupnya bersama keluarga,
membahagiakan Ibunda dan Bapak tercinta di masa tuanya. Sebagai seorang penulis
sekaligus manager cetak. Hiduplah dengan apa yang kita cintai, agar kita bisa
mencintai hidup kita. Begitulah ujarnya dalam tatapan khusyu yang menatap
bintang-bintang di langit Kota Kembang.
#OneDayOnePost
#ODOPbatch5 #Fiksi #TantanganKe-1
Indah, sangat indah #melelehnihairmata Hahaha...
ReplyDeletePak Guru pasti bangga banget sama Kak Rafi.
Dan kami di Mars juga bangga nih.
Keep Writing Anak Muda ^_^
Keren yah, udah jadi penulis sekaligus manager. Hehehe...
Terbaiklah...
hehehe siap mba nia
Deletesemoga ajah ya, bayang-bayang 10 tahun setelah lulus
DeleteMantap anak muda, semoga impianmu terkabul, amin. Pak guru pasti bangga tulisannya menginspirasimu, semangat terus ππ
ReplyDeleteAamiin. Bun, nanti kalo aku udah sukses, Nabhan udah besar, tar aku ajak keliling Banten yah Bun hehehe
DeleteSangat keren dek Rafi, terus semangat ya dek. Semoga segala impianmu kelak terwujud. :) Salut sama dek Rafi.
ReplyDeleteAamiin mba π Mba Ake juga semangat yaaah 2 tahun lagi diwisuda π
Deleteπππ
ReplyDeleteKeyen dek... awalnya mau jadi hantu di blog mu...
Ternyata g tega dan harus meninggalkan jejak. Good luck.
2029 telah menarik ku untuk berkomentar di siniπ
Wahhh ada ghost π
DeleteBayangan 10 tahun setelah lulus SMA π
Semangatt anak muda...πͺπͺπͺπ
ReplyDeleteSemangat juga mba ππ
DeleteHei pemuda berkacamata ingatkah dengan aku teman mu di kelas fiksi ODOP hehehehe
ReplyDeletesemoga setelah menjadi manager tidak lupa akan kawan-kawan seperjuanganya dulu ya
Hallo mba
DeleteSalam kenal mba π
Aamiin
Insya Allah engga bakal lupa mba π
Wah keren nih..
ReplyDeleteSuka aku suka..
Semoga kesampaian jadi Manager ya Rafi..
Aamiin ππ
Delete