Perjalanan Menuju Banten Selatan


Oleh : Muhammad Rafiyudin

Dua januari 2018, sore itu Yudi sedang sibuk bersiap-siap untuk menuju pantai Sawarna yang ada di ujung Selatan Provinsi Banten, lebih tepatnya di Lebak-Banten. Setelah selesai siap-siap, Yudi dijemput oleh teman satu sekolahnya. Kemudian menuju pendopo Cikande Permai untuk berkumpul dengan rombongan yang juga akan menuju tempat yang sama.

Berangkat dari Cikande sekitar pukul 17:45 15 menit sebelum adzan maghrib berkumandang.

Yudi dan rombongan berhenti di pom bensin Gabus, untuk shalat maghrib sekaligus mengisi bahan bakar. Setelah selesai shalat maghrib dan juga mengisi bahan bakar, Yudi dan rombongan melanjutkan perjalanannya.

Perjalanan sekitar 92Km dari Cikande menuju Pantai Sawarna di tempuh dengan menggunakan sepeda motor. Yudi yang sudah pernah satu kali mengunjungi Pantai Sawarna sudah hapal jalan. Jadi, Yudi dijadikan sebagai pemandu jalan. Karena, di rombongan tersebut yang hapal jalan hanya Yudi saja. Yang lainnya baru pertama kali.

Perjalanan yang seharusnya bisa ditempuh dengan waktu 9 jam ngaret menjadi sekitar 15 jam. Banyak sekali kendala yang ditemui selama perjalanan. Ya, track jalanan yang bersebelahan dengan jurang yang curam membuat Yudi dan rombongan sangat berhati-hati. Jalanan begitu sepi sunyi, karena memang waktu yang mereka pilih adalah malam hari, dengan harapan mereka bisa sampai di Pantai Sawarna Pagi hari.

Na’as, di tengah perjalanan ada salah satu motor yang mengalami kerusakan di bagian trombol depan. Dan mau tidak mau harus di oprek malam itu juga. Motor yang mengalami kerusakan tersebut tiba-tiba menghilang dari barisan rombongan. Setelah disusuli oleh 2 motor, ternyata motor tersebut sedang menunggu ada yang menjemput. Akhirnya motor beat berwarna biru dengan sedikit sentuhan modifikasi pemiliknya ini di step sampai ketempat yang banyak pemukiman dan terang.

Setelah sekitar 25 menit di step, akhirnya Yudi dan rombongan menemukan pemukiman yang terang. Tepat di depan teras rumah tingkat, motor beat warna biru ini di oprek sampai selesai.

Yudi yang tidak mengerti banyak soal mesin ataupun spearpart motor hanya berbaring tanpa alas didepan rumah bertingkat itu. Sampai pada akhirnya, ia dibangunkan untuk kembali melanjutkan perjalanan. Yudi tidak sadar, ternyata ia sudah tertidur selama kurang lebih 40 menit.

Yudi dan rombongan kembali melanjutkan perjalanan. Namun, sekitar 40 Km lagi akan sampai tempat tujuan, pengguna motor beat biru yang tadi mengalami kerusakan memutuskan untuk kembali pulang ke Cikande. Mengagetkan memang keputusan yang diambil oleh pengguna motor beat biru itu. Adu mulut antara pengguna motor beat biru dan motor supra x warna hijau tidak terhindarkan. Mereka beradu argumen, dan coba ditenangkan oleh pengguna motor yang lain. Yudi hanya terdiam melihat adu mulut itu. Ya, Yudi diam karena ia tidak mengenalinya, Yudi hanya kenal dengan satu orang saja dirombongan itu.

Usaha untuk menahan pengguna motor beat biru agar tetap melanjutkan perjalanan sia-sia. Ia tetap bersih keras untuk kembali pulang.

Yudi dan rombongan tidak bisa berbuat apa-apa dan membiarkan pengguna motor beat biru untuk pulang. Lalu Yudi dan rombongan kembali melanjutkan perjalanan.

Pukul 03:30 Yudi dan rombongan sampai di pom bensin Bagedur, Lebak-Banten. Mereka memutuskan untuk beristirahat sampai pagi, baru kemudian melanjutkan perjalanan.

Pukul 05:30 setelah melaksanakan shalat subuh, Yudi dan rombongan melanjutkan perjalanan. Namun, lagi dan lagi mereka mengalami kendala. Kali ini Motor beat hitam yang ditunggangi oleh Yudi dan teman satu sekolahnya yang mengalami masalah. Ban belakang motornya pecah. Dan harus mencari tempat tambal ban, mencari tempat tambal ban di plosok daerah yang sebentar lagi sampai pada tujuan adalah suatu tantangan besar bagi Yudi dan rombongan. Pasalnya, hampir tidak ada tempat tambal ban yang buka, dan terpaksa Yudi harus turun dan berjalan mengelilingi bukit yang menjadi jalur kereta bahan baku semen. Sekitar 6 Km berjalan, Yudi dijemput oleh salah seorang dari rombongan tersebut untuk menuju tempat tambal ban yang sudah ditemukan.

Hingga akhrinya  setelah selesai mengganti ban, mereka melanjutkan perjalanannya. Hingga pada akhirnya mereka sampai dengan selamat di Pantai Sawarna yang ada diujung daerah Banten atau lebak-Banten.

Track jalan yang bisa dibilang ekstrim berhasil ditaklukan oleh Yudi dan Rombongan. Pantai Sawarna ini berada sekitar 14 Km dari perbatasan Bogor. Jadi, tak heran jika banyak pengunjung dari Bogor yang datang kesini.

Perjalanan yang penuh perjuangan terbayar dengan hamparan air laut yang sangat indah dan ombak yang menggulung deras dengan suaranya yang merdu.

#OneDayOnePost #ODOPbatch5 #Fiksi  

Subscribe to receive free email updates:

15 Responses to "Perjalanan Menuju Banten Selatan"

  1. Replies
    1. Pantai Sawarna sama Pantai Tanjung Layar

      Delete
  2. Fotonyaaaa... πŸ˜‚
    Perjuangan yang beraaattt.

    ReplyDelete
  3. "Di step" itu apa ya?πŸ€”
    Kasih liat foto pantainya lah biar afdolπŸ˜‚

    ReplyDelete
    Replies
    1. Di dorong pake motor lagi mba
      Tar aku kirim deh πŸ˜‚

      Delete
  4. Lelah yg terbayarkan dgn keindahan alam, nice storyπŸ‘

    ReplyDelete
  5. Gitu ya anak laki2..mau kemana2 tinggal berangkat bawa badanπŸ˜‚

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hehehe, iyah kalo anak laki ga merantau itu kurang greget

      Delete
  6. Perjuangan banget ya kak πŸ˜…

    ReplyDelete
  7. Perjuangan banget ya kak πŸ˜…

    ReplyDelete
  8. Ya, Alloh perjuangan banget tuh. Nggak bisa bayangin.
    Keren perjuangan kalian

    ReplyDelete

Beri aku 1001 kritik dan saran :)