Duka Senja


Oleh : Muhammad Rafiyudin

Seorang pria sedang duduk di bangku taman sambil memandangi dedaunan yang melambai tertiup angin. Pria ini terus menatap dedaunan yang melambai-lambai tanpa memperdulikan sekitar.

Tidak lama kemudian datang seorang wanita yang mengagetkan lamunannya. Wanita itu adalah kekasih hatinya yang ia tunggu sejak satu jam yang lalu. Pria dengan kacamata bundar ini masih terus memandangi dedaunan yang melambai-lambai. Hingga membuat kekasihnya bertanya-tanya, sebenarnya apa yang sedang dilakukan oleh pria ini.

“Kamu sedang melihat apa sih Wan? Serius banget kayaknya” Tanya wanita bernama Risma.

“Hah, apa Ris?” Laki-laki berkacamata bundar yang bernama Wawan balik bertanya.

“Yaampun Wawan, kamu dari tadi melamun?”

“Ti, tidak Ris, aku hanya sedang melihat dedaunan itu” Sambil menunjuk keaarah dedaunan yang ada di depannya.

            Risma mulai duduk di samping wawan, sambil menaruh tasnya disamping tas Wawan. Kemudian Risma mulai bercerita kenapa ia telat datang, Risma juga bercerita bagaimana pekerjaannya sekarang. Wawan hanya diam membisu mendengarkan Risma bercerita.

Wawan dan Risma sudah menjalin hubungan pacaran hampir 3 tahun, dua tahun pertama mereka habiskan bersama, dengan duduk di taman sambil menatap menikmati pancaran sinar senja setiap sore. Mereka juga sering mengunjungi tempat-tampat lain ketika tidak ada kuliah. Tapi, tamanlah yang sering kunjungi setiap sore.  Namun, tidak di tahun ketiga mereka. Ketika Wawan dan Risma lulus dari kuliah mereka. Risma yang mendapat tawaran magang di perusahaan yang ada di Jakarta mulai sibuk. Jangankan untuk bertemu, membalas pesan dari Wawan pun jarang.

Wawan mencoba mengerti posisi yang sedanng dijalani oleh Risma. Satu tahun lamanya Wawan dan Risma berkomunikasi. Wawan mencoba menghubungi Risma via email pribadinya, kemudian Risma pun membalas. Hingga pada akhirnya mereka memuuskan untuk bertemu di taman yang biasa mereka gunakan sebagai tempat untuk menikmati sinar senja.

“Oh iyah, kamu sekarang kerja di mana Wan?” Tanya Risma kepada Wawan yang sedari tadi hanya mendengarkan cerita Risma.

“Aku kerja di toko komputer Ris. Ya, lumayan buat tambah-tambah uang jajan” Jawab Wawan dengan santai.

“Kamu bagaimana dengan pacar barumu?” Tanya Wawan dengan nada nyinyir.

“Pacar baru apa sih Wan! Pacar aku kan kamu” Risma menjawab sambil mengacak-acak rambut Wawan.

“Jujur saja Ris, aku sudah tahu semuanya” Wawan menyingkirkan tangan Risma dari kepalanya.

“Wan? Maksud kamu apasih! Aku udah bela-belain datang kesini buat ketemu kamu. Tapi kamu malah menuduh aku yang tidak-tidak!”

Wawan mengambil amplop coklat dari tasnya, lelu memberikannya kepada Risma. Risma pun segera membuka amplop coklat itu. setelah dibuka ternyata amplop coklat itu berisi foto-foto mesra antara Risma dengan laki-laki lain yang Wawan dapatkan dari Instagram laki-laki itu. Risma membisu, dan menutup mulutnya dengan lengan kiri sambil menatap foto-foto yang ia pegang di tangan kanan.

Kemudian Wawan mulai berbicara sambil terus menatap dedaunan, Wawan berbicara kepada Risma dengan nada yang sangat lirih “Setiap sore aku selalu menyempatkan waktu untuk duduk di taman ini, dengan harapan kamu akan datang ke taman ini. Tapi ternyata, harapanku hanyalah sebuah khayalan saja Ris. Semuanya sudah berbeda semenjak kamu kerja di perusahaan itu. Jangankan nemuin aku, balas pesanku saja kamu tidak Ris.” Air mata membasahi pipi Wawan.

“Wan, aku bisa jelasin semuanya Wan. Kamu salah paham sama foto ini” Risma memotong perkataan Wawan.

“Sudah tidak ada yang harus dijelaskan Ris. Semuanya sudah terlihat jelas. Kamu baik-baik ya Ris” Wawan mengusap air matanya kemudian pergi meninggalkan Risma.

Tangisan Risma semakin tak terbendung setelah Wawan meninggalkan dirinya “Wan kamu mau ke mana Wan, Wan, Wawan…”

#OneDayOnePost #ODOPbatch5 #Fiksi #Baperrr

Subscribe to receive free email updates:

5 Responses to "Duka Senja"

  1. Patah hati dari sudut pandang laki2 😁😊👍

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nanti bikin dari sidit pandang perempuan deh, biar adil 😂

      Delete
    2. Nanti bikin dari sidit pandang perempuan deh, biar adil 😂

      Delete
  2. Laki-laki juga menangis kalau pataj hati ya..

    ReplyDelete

Beri aku 1001 kritik dan saran :)