Oleh
: Muhammad Rafiyudin
Tepi
pantai yang indah, perlahan ombak mulai menghapuskan langkahnya. Mencoba
mengingat senyum manisnya. Senyuman seorang perempuan berhijab yang
berjalan mengikuti garis pantai. Langkahnya melewatiku begitu cepat seperti
kilat.
Senyum
manisnya manis terasa dalam dada. Seakan memberiku tenaga untuk terus berdo’a
agar berjodoh dengannya.
Bruss…siraman
air membasahi muka Dika yang sedari tadi mengigau.
“Woy.. bangun apa,
ngigau mulu nih bocah kerjaannya” Ketus Rey yang menyiram Dika.
“Ah… lu Rey ganggu
orang lagi mimpi indah ajah” Ucap Dika sambil terbangun dari kasurnya.
Rey
dan Dika adalah seorang sahabat sejak kecil, Rey sering mengunjungi rumah Dika.
Bahkan, hampir setiap hari mereka menghabiskan waktu di dalam kamar Dika. Hari
itu Rey membangunkan Dika yang sedang mengigau dengan menyiramkan air gelas
yang ada di meja dekat kasur Dika. Kemudian Rey mengajak Dika untuk berlibur ke
Pantai. Tanpa basa-basi Dika langsung bergegas menuju kamar mandi, dan
bersiap-siap untuk menuju pantai.
“Ayo kita berangkat!”
Ucap Dika
“Eh buset nih bocah!”
Jawab Rey dengan kaget.
“Udah ah lama nih.
Tunggu apa lagi?” Dika langsung keluar menuju mobil Rey yang sudah terparkir di
halaman rumah Dika.
“Dasar bocah stress,
baru bangun bukannya sarapan dulu. Engga tau apa gua lapar” Ketus Rey dengan
nada yang sangat pelan sambil menyusul Dika yang sudah berjalan duluan.
Dika
dan Rey menuju Pantai menggunakan mobil Honda jazz warna merah, dengan bodi
mobil yang sudah di modifikasi.
Dan
setelah menempuh perjalanan yang begitu melelahan dengan track jalan yang
begitu menantang, mereka sampai di tempat tujuan yakni pantai. Dika turun
terlebih dahulu dari mobil untuk mencari warung kopi yang dekat dengan tepi
pantai. Sementara Rey sibuk mencari tempat parkir.
“Widih… Gua cari
kemana-mana enggak tahunya disini!” Rey mengagetkan Dika yang sedang menyeruput
kopi yang dipesan sejak Rey sedang sibuk mencari tempat parkir, dengan nada
sedikit menyentak.
“Ah, Lu ini Rey hobi
banget sih bikin kaget orang” Ketus Dika dengan nada kesal sambil membersihkan
tetesan kopi yang jatuh kebajunya.
Dika
dan Rey istirahat sejenak di warung kopi yang posisinya tidak jauh dari tepi
pantai. Ketika sedang asyik berbincang, Dika tertegup setelah melihat seorang
gadis yang berpakaian mirip dengan gadis yang ia lihat dalam mimpinya.
“Eh bro bro. itu
kayaknya gadis yang tadi pagi ada dimimpi gua deh!” Dika berbicara kepada Rey
sambil menunjuk seorang gadis yang sedang berdiri di tepi pantai.
“Hem.. Bu mau lihat
orang gila ngigau engga?” Tanya Rey kepada Ibu pemilik warung.
“Seperti apa itu?”
Jawab Ibu pemilik warung.
“Ini nih Bu, orang yang
lagi di samping saya!” Ucap Rey sambil melirik ke arah Dika.
Ibu
pemilik warung hanya tertawa kecil sambil terus membereskan makanan-makanan
kecil. Kemudia Rey membuka smartphonenya tanpa memperdulikan Dika. Dika terus
menerus menatap gadis yang berdiri di tepi pantai itu, hingga akhirnya Dika
memutuskan untuk mendekati gadis itu.
“Weh.. Orang gila! Mau
kemana lu?” Teriak Rey yang melihat Dika berjalan menuju tepi pantai.
“Tuh kan!
Apa saya bilang Bu!” Ketus Rey kepada Ibu pemilik warung yang sedang
membersihkan gelas dan juga piring.
Setelah
merasa sudah dekat dengan gadis yang menurutnya ada dalam mimpinya, Dika
menengok ke arah Rey yang sedang duduk di warung kopi sambil tersenyum kepada
Rey, Rey yang melihat kelakuan Dika kembali berkata “Dasar orang gila!”
Kemudian Dika kembali
berbalik arah kepada gadis itu, dan ternyata gadis itu sudah hilang entah
kemana. Dika tertegup dengan hilangnya gadis yang sedari tadi berdiri di tepi
pantai yang ia anggap mirip dengan gadis dalam mimpinya. Kemudian Dika kembali
menuju warung kopi dengan wajah lesu penuh penasaran. Sampainya Dika di warung
kopi ia disambut dengan Ketusan Rey “Makan tuh Gadis Dalam Mimpi.”
#OneDayOnePost
#ODOPbatch5 #Fiksi
Keren (y)
ReplyDeleteWalau judulnya udah jelas sih gadis dalam mimpi, tapi kok tetep aja pas bacanya ngarep tuh gadis nyataπ
Maaf yah Mba πππ
Delete