Bocah bermata sipit dengan layang-layang

Paggil saja namanya Koko. Ya, seorang bocah yang memiliki mata sipit ini merupakan anak dari pak Handoko Bramantyo dan Ibu Sri Hartiwi. Dodo yang memiliki Nama lengkap Edo Putro Bramantyo Srikusumo adalah seorang pelajar sekolah dasar di sekolah dasar negri satu Banyuwangi ini biasa di panggil oleh teman-nya dengan panggilan Koko.
Koko Berbeda dari teman-teman-nya karena Koko memiliki mata yang sipit. Sedangkan teman sebaya-nya memiliki mata yang normal pada umumnya. Jadi, wajar saja jika ia di panggil Koko.
Kiki anak-nya pak Hadi Wijaya dan  Tio anak-nya pak Joko adalah teman dekat Koko. Mereka bertiga selalu mengahabiskan waktu untuk bermain setelah pulang sekolah. Seperti yang terjadi pada anak-anak seumuran mereka. Bermain … bermain … dan bermain.

Pada hari selasa selepas pulang sekolah Koko yang sangat suka sekali dengan layang-layang mengajak Kiki dan Tio untuk membuat layang-layang di rumah-nya.
Biasanya, di banyuwangi jika sudah selesai musim panen sawah-sawah petani berubah fungsi menjadi taman kanak-kanak. Setiap sore ramai anak-anak yang datang ke sawah untuk bermain, ada yang bermain sepak bola menggunakan bola plastik yang dibeli dari uang hasil patungan.


***


Ketika jam istirahat, selepas pelajaran Pak Jaya salah seorang guru olahraga.
“ Kiki, Tio, pulang sekolah kerumahku yuk.! Nanti kita minta buatkan layang-layang kepada mas Hardi. ” Ajak Koko dengan ciri khas suaranya yang cadel.
“ ayo aja, tapi kerumahku dulu ya. Biar nanti Ibuku tidak khawatir” ucap Kiki dengan suara tegasnya. Ya, Kiki yang memiliki cita-cita sebagai dokter ini merupakan anak kesayangan orang tua-nya.
Serentak dengan nada manja Tio berkata “ Koko … Koko… Ibumu masak apa hari ini,? Biar nanti aku makan di rumah kamu saja ya.” Tio yang memiliki postur badan besar memang suka sekali makan.
“ Kamu ini Tio … Tio… makan saja yang kamu pikirkan” respon Kiki dari perkataaan Tio.
“ iyah Ki sekalian lewat saja, nanti kita kerumahmu dulu. Kayaknya Ibuku masak sop ikan mas deh Yo.” Jawab Koko kepada dua temannya sambil menghabiskan es yang ia beli ketika selesai olahraga tadi.

Teroret… Teroret… Teroret…


bel masuk berbunyi, menandakan Koko, Kiki, dan Tio harus masuk kembali ke kelas-nya untuk belajar.


***


Hingga tiba pada saatnya pulang sekolah, mereka bergegas untuk menuju ke rumah Koko, sebelum ke rumah Koko, mereka terlebih dahulu ke rumah Kiki untuk meminta izin kepada Ibu-nya Kiki.


***


Sesampai-nya di rumah Koko langsung berteriak “ Mas Hardi … Aku mau layang-layang.”
“Hey, Koko kamu ini pulang sekolah bukan-nya ucap salam, malah teriak-teriak.” Jawab mas Hardi, yang sedang memandikan burung di depan rumah.
“Iyah mas, maafin Aku ya, abis-nya Aku pengen cepet-cepet main layang-layang di sawah belakang sekolah paud yang sudah selesai panen itu.” Koko meminta maaf, sekaligus menjelaskan apa yang ia inginkan dengan sangat antusias.

“Ohh begitu rupanya, yasudah kalian makan dulu sana, ibu masak sop ikan mas kesukaan-mu hari ini” mas Hardi  meyakinkan Koko, Kiki, dan Tio dengan menyuruh mereka makan.
“ Nah, bener tuh kata mas Hardi. Lebih baik kita makan dulu” saut Tio sibocah gendut yang hobi makan.
“Ahh, dasar gendut, kalo urusan makan saja, nomor satu.” Gumam Kiki sambil menggelitiki perut Tio.

Pada saat ke dalam rumah mereka sudah mendapati Ibu-nya Koko sedang menyiapkan 3 buah piring untuk mereka makan, “ Ahh, tante tau saja kalau kami belum makan.” Ucap Tio sambil tersenyum.


***



Dengan lahap mereka menyantap nasi yang dilengkapi dengan sop ikan mas yang sangat sedap. Setelah selesai makan, mereka memutuskan untuk meonton siaran televisi trans 7, dimana pada saat itu menyiarkan acara laptop si-unyil yang sedang berkunjung ke-sekolah dasar yang ada di Jakarta.
Satu persatu mulai memejamkan mata, Tio yang sangat merasa kenyang setelah menyantap 1 porsi sop ikan mas dan 2 piring nasi sudah terlelap semenjak mereka duduk di depan tv. Disusul oleh Kiki dan Koko yang mulai mengantuk karena lelah habis olahraga.



***



Hoammzz…

Kiki terbangun dari tidurnya ia langsung menangis kencang dimana suara tangisannya membangunkan Kiki dan Tio
“ Kamu, kenapa Ko.?” Tanya Kiki dengan raut muka kaget.
“ Iyah nih, kamu kenapa sih Ko.?” Sambung Tio sambil mengucek-ucek matanya.
“Hey, ono opo iki to le? Kenapa kamu nangis ? Ibu Koko yang mendengar suara tangisan dari dapur langsung berlari, sang Ibu bertanya dengan nafas yang sangat tidak teratur.
“ Aku ingin bermain layang-layang di sawah yang ada di belakang sekolah paud yang sudah selesai dipanen itu. Tapi Aku ketiduran” Koko yang berbicara dengan suara sesegukan sambil mengusap air dipipi-nya yang keluar dari mata sipit-nya.
Mas Hardi yang sedari tadi di depan teras  rumah seketika masuk kedalam rumah setelah mendengar ada rebut-ribut.
“ Halah, dasar kamu ini begitu saja nangis. Sudah cepat pergi sana nanti ketinggalan sama yang lain, itu layang-layang-nya ambil di depan.”

Kata kunci :
Sekolah
Layang-layang
Mata

#Tantanganganke-2 #TantanganODOP #OneDayOnePost #ODOPbatch5

Subscribe to receive free email updates:

3 Responses to "Bocah bermata sipit dengan layang-layang"

Beri aku 1001 kritik dan saran :)