Karya: Muhammad Rafiyudin
Hasrat untuk mengungkapkan apa yang sedang dipendam semakin besar.
Suasana ini semakin mencekam.
Mereka hanya terdiam
Tanpa memperdulikan keadaan.
Suasana ini semakin mencekam.
Mereka hanya terdiam
Tanpa memperdulikan keadaan.
Tak ada percakapan.
Tak ada sapaan.
Yang ada hanya kebisuan.
Pikiran ini selalu bertanya?
akan sampai kapan hati ini bertahan.?
akan sampai kapan hati ini bertahan.?
Namun,Hati ini tak sanggup memberikan kepastian.
Mulut ini selalu menghalangi mata untuk menyakiti pipi.
Otak ini berkata kepada hati.
Hati tolong bertahan. Perjalanan masih sangat panjang.
Bertahanlah, sampai waktunya tiba.
Bertahanlah, sampai waktunya tiba.
Cikande, 8 Februari 2018
Keren puisinya...
ReplyDeleteMantap 👍😊
ReplyDeleteSalam kenal,
shintadwijiarti.blogspot.com
Hehehe terimakasih mba ria dan mba shinta 😉 salam kenal juga yahhh
ReplyDelete