Penyesalan Seorang Prajurit

Penyesalan seorang prajurit
Oleh : Muhammad Rafiyudin





“Kejadian itu membuatku menyesal”
“Lho… kok bisa? Apa yang membuatmu menyesal. Kamu tidak salah kan? ”
“ Aku menyesal telah meninggalkan Swan pada pertempuran itu. Aku ini seorang pengecut! ”
Ia menangis tersedu-sedu. Ia sangat menyesal dengan perbuatannya di masa lampau.

21 Januari 1857. Perang yang sangat hebat terjadi di daratan Benua Eropa. Perang ini bisa digolongkan kedalam perang yang sangat mengerikan. Dalam, sejarah Benua Eropa.

Sebelum peperanagan itu pecah. 19 Desember 1856. Presiden jerman mengirimkan surat pernyataan serangan. Surat itu dikirimkan kepada Negara Perancis. Serentak, presiden Perancis mengumumkan kepada seluruh warga sipil untuk segera mencari tempat berlindung yang paling aman untuk mereka tinggal. Karena, presiden Perancis yakin bahwa perang ini akan terjadi begitu hebat. Dan dalam kurung waktu yang lama.

“ Kita akan berangkat menuju medan perang, kita harus menaklukan Perancis! ” perintah dari seorang panglima Jerman.

“ Aku sudah siap!, bagaimana denganmu Frank? ”

“ Ya, tentu. Aku sudah lama menanti Hari ini.”
Percakapan anatara Swan dengan Frank. Sambil berkemas dan menyiapka senjata untuk di bawa. Mereka adalah sahabat dekat sejak kecil. Yang memiliki tujuan yang sama. Yaitu, menjadi pahlawan di medan perang.


***

“Prajurit... bersiap…! Pesawat akan menjemput pukul 20:00 dari arah barat. Semuanya harus sudah berada di barat Perancis dengan waktu yang sudah di tetapkan. Regu A serang kota melalui arah Timur, Regu B serang melalui arah Selatan. Setelah selesai. Akan ada pesawat bantuan yang akan menjatuhkan bom. Kalian harus selesaikan misi penaklukan kota ini sebelum pesawat datang. Are you ready !!!”
“ Ready!!! ” jawab para prajurit dengan kompak 

Pesawat  perang di berangkatkan menuju Perancis.

Semuanya sudah bersiap dengan senjatanya masing-masing. Swan sangat bersemangat dengan jiwa penuh amarah. Begitu juga dengan Frank yang terkenal sebagai pemangsa jarak jauh.

Tepat dari arah jam 12 pesawat Jerman tiba di langit Perancis. Mereka tak menyangka bahwa pasukan Perancis sudah menanti mereka di bawah sana.

“ gawat! Semuanya terjun, terjun, terjun ….. sekarang! Pesawat ni sudah dikunci oleh senjata musuh”

Keadaan pesawat begitu kacau balau. Semua prajurit bergegas terjun dari pesawat yang akan diledakan oleh senjata andalan Perancis.

***

Swan dan frank yang tergabung bersama regu A bersama 15 prajurit lainnya. Memakai strategi jitu yang sudah mereka pelajari selama pelatihan militer.
Jalur Timur Ibukota Perancis. Berhasil ditaklukan oleh Swan dan kawan-kawan.

“ ayo.. kita harus menaklukan kota ini sebelum pesawat bantuan datang.” Ujar Swan yang menjadi pemimpin regu A

“Frank! Kau ambil posisi di atas sana, lindungi kami dari sana” Swan menyuruh Frank untuk mengambil posisi diatas menara yang sangat strategis untuk menembak musuh dari jauh. Dengan hanya mengganggukan kepala Frank bergegas menuju menara yang dimaksud oleh Swan.

“ Go… go… go! Adams lindungi aku “

“ yes, sir!”


Suasana kala itu sangat kacau balau. Suara tembakan terdengar sampai merobek telinga. Telinga-telinga tak berdosa menjadi korban dari perang ini.

Waktu regu A untuk menaklukan Ibukota Perancis, yakni Paris. Tinggal menghitung jam saja. 1 jam lagi pesawat bantuan akan menjatuhkan bom. Regu B berhasil menyelamatkan diri 30 menit sebelum pesawat datang. Sedangkan regu A masih berkutat dengan prajurit Perancis. Frank kehabisan peluru untuk melindungi regunya. Frank memutuskan untuk pergi meninggalkan teman-temannya tanpa sepengetahuan Swan dan teman-teman satu regunya.


***

Pesawat bantuan datang dari arah Timur. Swan berdiri santai di depan para prajurit Perancis. Dia tahu tempat ia berada dan berdiri sekarang. Sambil beradu  tembakan dengan prajurit Perancis akan di bom oleh pesawat bantuan yag dikirimkan Jerman.

***

“ Hey bung, kau adalah pahlawan. Kau bukan seorang pengecut! Seorang prajurit memang seharusnya, memilih keputusan saat di medan perang.”

#OneDayOnePost #ODOPbatch5 #Tantanganke-6

Subscribe to receive free email updates:

18 Responses to "Penyesalan Seorang Prajurit"

  1. Tegang bacanya.
    Keren ih, juara nih sejarahnya, ayo buat yang berkaitan dengan sejarah Indonesia juga Rafi ;)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Itu cerpen tantangan minggu ini πŸ˜‚
      Kebetulan pgn ngambil tmpat nya eropa πŸ˜‚

      Delete
    2. Iya, Rafi ^_^
      Dan tidak ada salahnya, lain waktu ditulis lagi yang settingnya di Indonesia ;)

      Delete
  2. Serasa nonton film action saya bacanya mantap, seru euy

    ReplyDelete
    Replies
    1. hehehe. semoga ajah ada sutradara yang mau jadiin film action ahahaha

      Delete
  3. Keren kak cerpennya.. sukak..

    ReplyDelete
  4. Aku baca kok ikut tegang dan merinding ya πŸ˜† cerpennya πŸ‘πŸ‘

    ReplyDelete
  5. Iya nih rafi keren cerpennya, bikin deg-degan heeehe

    ReplyDelete
  6. Tantanganya dibayar lunas. eksekusinya telak dan tepat. keren rafi

    ReplyDelete
  7. Wahh penggemar film action ini kayanyaa detail banget jelasin suasana peranhnyaπŸ‘πŸ‘

    ReplyDelete
    Replies
    1. Adudu. Lebih suka genre film religi πŸ˜‚

      Delete

Beri aku 1001 kritik dan saran :)