sumber foto : google.com
Ada suatu kisah yang saya dengar dari guru ngaji
saya. Ini kisah nyata.
Suatu masa, disebuah Negara. Di mana di Negara
tersebut semua masyarakat-nya adalah orang-orang kafir. Namun, di Negara
tersebut ada satu orang Habib, Habib ini suka mengobati orang sakit. Ketika ada
orang kafir yang sakit lalu datang ke Habib untuk berobat maka orang sakit itu
masuk islam. Satu persatu masyarakat di Negara tersebut mulai memeluk agama
islam. Hingga hanya tersisa Raja yang tidak mau masuk islam. Ketika raja ini
sakit, ia datang ke Habib untuk berobat. Sesampainya di tempat Habib, Raja ini
berkata “ Bib, saya mau berobat. Tapi
saya tidak mau masuk islam.”
Sang Habib menjawab “Yaa… terserah, itu urusanmu”.
Singkat cerita . . .
Ketika si raja meninggal dunia kemudian jenazahnya
dibakar sesuai adat istiadat agama si raja. Ada sebuah keganjalan, di mana
tangan (epek-epek) dan hidung(cungur) si raja tidak terbakar (masih utuh).
Masyarakat yang menyaksikan mulai penasaran dan
kemudian bertanya kepada Habib “Kenapa
bisa seperti itu.? Yaa . . . Habib”
Dengan tenang Habib menjawab “ Dia selalu memegang dan menciumi tangan saya setiap kali dia datang
kepada saya. “
Begitu yang saya dengar, guru saya tidak memberitahu
di mana negaranya, siapa habib itu, dan siapa raja itu.
Lalu apa yang dapat pembaca dan penulis khusunya
bisa dapatkan ?
Kita simak baik-baik kisah tadi, di sebuah Negara
yang isinya orang-orang kafir dan hanya satu orang islam yang merupakan seorang
dokter (sebutan zaman sekarang) yang bertausiah dan menyebarkan agama islam
melalui pengobatan. Namun, ia tidak memaksa pasiennya utuk masuk islam,
melainkan kemauan pasiennya sendiri. Tapi ketika sang raja yang merupakan salah
satu pasiennya meninngal dunia kemudian jasadnya di bakar(sesuai agamanya) ada bagian
tubuh yang tidak hancur. Karena sang raja selalu memegang dan menciumi tangan
habib. Ini merupakan suatu keberkahan dari memegang dan menciumi tangan orang
sholeh, apalagi jika kita berguru padanya.
Subhanallah
…Maha Suci Allah
Mulai dari sekarang mari kita sama-sama hargai dan
hormati ustadz-ustadz kita, guru-guru kita, orang tua kita. Semoga kita bisa
mendapatkan ridho dari para ustadz, guru dan kedua orang tua kita dan semoga
kita mendapatkan syafa’at dari Kanjeng Nabi Muhammad SAW. Aamiin
Sekian, semoga bermanfaat
#OneDayOnePost #ODOPbatch5
0 Response to "Keberkahan "
Post a Comment
Beri aku 1001 kritik dan saran :)