Masa

Di sebuah desa, tinggal seorang pria dan Ibundanya yang sudah tua.
 Mereka adalah keluarga yang sangat sederhana. Gaya hidup yang seadanya sudah menjadi ciri khas keluarga ini. Pria ini bernama Gofur, ia adalah seorang yang sangat malang. Karena, sedari ia lahir sampai detik ini ia tidak pernah melihat ayah kandungnya, jangankan untuk melihat, mendengar suara ayahnya pun ia tak pernah. Ya, Gofur sudah menjadi anak yatim sedari ia lahir pada 07 Januari 1979. Ayahnya meninggal dunia karena menderita sebuah penyakit. Keluarganya tak mampu untuk membawa Ayah Gofur berobat, karena, tak mampu.

Lain halnya dengan Hans. Seorang pria kelahiran 05 Januari 1979, ia dilahirkan di keluarga yang serba berkecukupan, orang tuanya masih ada sampai sekarang, berbeda dengan Gofur, Hans adalah seorang pria yang sangat beruntung, karena, ia dikaruniai harta yang berlimpah.

Gofur yang sangat berbakti kepada Ibunya selalu berusaha keras untuk menghidupi Ibunya. Ya, Ibunda Gofur yang mulai sakit-sakitan karena setiap harus bertani dan berkebun di kebun orang. Kini sang Ibu sudah menua dan sudah kehilangan tenaga nya. Sehingga, ia jatuh sakit. Gofur yang sedari kecil sudah belajar mencari uang mulai dari menjual makanan sambil sekolah, menjadi buruh tani di sawah dan kebun tetangga, menjadi kuli panggul di pasar ketika libur sekolah. Kini sudah besar dan sudah harus merawat Ibunya. Setiap hari sepulang berdagang Gofur selalu membawakan nasi bungkus untuk Ibunya makan.

Berbeda dengan Hans yang serba berkecukupan, Hans selalu dimanja oleh kedua orang tuanya. Ya, Hans tidak pernah merasakan bagaimana caranya mencari uang. Semua surusannya selalu di urusi oleh kedua orang tuanya.
10 tahun kemudian …

Hans simanja kini sudah dewasa dan mulai harus bekerja keras di masa dewasanya, ia bekerja di sebuah perusahaan cilok ternama, di mana pemilik perusahaan cilok tersebut adalah Gofur Nur Fatih, salah seorang pemuda yang harus rela bekerja keras di masa mudanya demi bersantai di masa dewasanya.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Masa"

Post a Comment

Beri aku 1001 kritik dan saran :)